Buatkamu yang sedang mengalaminya, jadikan kata-kata sindiran buat suami yang tidak perhatian ini sebagai caption Instagram. 4. Jangan Hanya Diam. Katakanlah jika istrimu sudah tak membuat kamu tertarik lagi, jangan hanya diam dan asyik dengan duniamu sendiri. Seakan-akan aku bukan siapa-siapamu lagi.
Sikap dan perlakuan buruk seorang suami tentunya akan melukai hati pasanagannya. Jangan sampai setiap perbuatan yang dilakukan suami akan membuat pernikahanmu menjadi berantakan. Secara sadar atau tidak, sengaja maupun tidak disengaja memang suatu sikap buruk yang dilakukan istri sangat tidak bisa ditoleransi. Karena bagaimanapun sebagai pasangan, suami harus menghormati istri secara pribadi. Kali ini FJI akan membagikan renungan untuk suami yang menyakiti istri. Harapannya setelah membaca Renungan Kristen ini, para suami akan lebih bisa menghargai istri lebih lagi. Para suami hendaklah hidup dengan penuh pengertian terhadap istri dan dengan kesadaran bahwa mereka adalah kaum yang lemah. Perlakukanlah mereka dengan hormat, sebab mereka bersama-sama dengan kalian, akan menerima anugerah hidup yang sejati dari Allah. Lakukanlah ini, supaya tidak ada yang menghalangi doamu. 1. Kasihi dan jangan berlaku kasar terhadap istri Mengasihi dan jangan berlaku kasar terhadap istri menjadi sebuah perenungan bagi suami yang menyakiti istri. Mengapa demikian? Istri lebih “lemah” Bagaimanapun sebagai wanita istri secara fisik relatif lebih lemah di banding pria. Secara sosialpun wanita lebih lemah dari pria. Dalam kehidupan masyarakat wanita memiliki keterbatasan- keterbatasan. Justru karena lebih lemah ini maka suami perlu hidup penuh pengertian terhadap istrinya. Suami perlu memperhatikan kelemahan-kelamahan itu dan kemudian menolong dalam kelemahan-kelamahan itu. 2. Hidup penuh pengertian dengan istri dan harus menghormatinya Istri dan suami disatukan oleh Allah Kesatuan suami istri sangat penting, sebab melalui kesatuan ini Allah hendak memberikan anugerah kepada keluarga. Dengan demikian anak-anak akan menikmati karya Allah melalui suami istri yang bersatu . Bahkan berkat itu juga mengalir kepada keluarga-keluarga yang lain atau masayarakat luas. Karena itu suami perlu memperlakukan istri dengan penuh hormat supaya istri tetap bersatu dengan dirinya dan menjadi pasangan di dalam menerima anugerah Allah tersebut. Point ini menjadi perenungan untuk suami yang menyakiti istri Firman Tuhan untuk suami yang menyakiti istri Ketia pasangan melakukan perlakuan buruk pada kita, sebaiknya kita tidak perlu membalas tindakan yang sama ataupun sampai menyakitinya. Firman Tuhan memberi tahu kita bahwa, “Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.’ Amsal 15 1 dan Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.’ Amsal 15 4.” Akan sangat melegakan jika kita justru memilih bersabar, menahan diri, dan mendukung pasanganmu di dalam usaha untuk menyelesaikan masalah. Untuk istri, jika suami sudah mulai berkata kasar, cobalah balas dengan ucapan yang lembut dan memberkati. Karena kamu ibarat menaruh bara di atas kepalanya dan membuatnya menyadari bahwa tindakannya salah. Jika usaha-usaha tersebut masih sulit untuk dilakukan, coba untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang lain. Bisa dengan mencari waktu yang tepat untuk berbicara bersama. Setelah itu suami dan istri dapat saling mencurahkan isi hati. Komunikasi adalah hal yang penting dalam pernikahan yang baik dan kalian perlu belajar untuk berbagi perasaan satu sama lain baca 1 Korintus 13 dan Efesus 5 28-29. Ada banyak rumah tangga yang bermasalah karena komunikasi yang rusak dan mereka mulai mencari bimbingan dari para pendeta atau konselor pernikahan. Dan hal itu jauh lebih baik dibanding mendiamkan masalah kalian berlarut-larut dan membuatnya semakin parah Akhir Kata Suami dan istri yang berusaha untuk saling menghormati dan tidak saling menyakiti, itu tandanya mereka juga menghormati dan mengasihi Tuhan. Bangunlah mezbah doa dan hubungan yang intim dengan Tuhan secara bersama-sama, agar Tuhan menolong rumah tanggamu dalam setiap persoalan. Bagi para suami, janganlah kamu sakiti lagi istrimu, karena ketika kamu menyakiti istri, itu tandanya kamu juga menyakiti hati Tuhan. Biarkanlah Tuhan menjadi sumber kedamaian dan sukacita di dalam pernikahan kalian. Tuhan Yesus Memberkati.Beliaubersabda, "Yaitu setiap istri yang penuh kasih sayang dan banyak anak (subur) dan bila ia marah atau diganggu atau dimarahi oleh suaminya, lalu ia menyerahkan dirinya dan berkata, "Inilah tanganku terserah kepadamu, aku tidak akan dapat tidur sehingga engkau rela kepadaku." (H.R. Thabrani) e. Menjalani kehidupan sangatlah berat. Banyak sekali tantangan dan rintangan yang kita hadapi. Secara tidak sadar, mungkin diri kita membutuhkan sebuah pedoman atau pegangan yang dapat menguatkan kita untuk menjalani kehidupan. Seperti contohnya membaca Firman Tuhan dalam bentuk renungan singkat tentang kehidupan sehari hari bisa menjadi salah satu langkah untuk memberikan semangat dalam memulai hari. Berikut renungan singkat yang akan FJI bagikan. Memulai hari alangkah baiknya dimulai dengan kegiatan positif yang dapat memberikan insight untuk hidup kita. Salah satunya dengan membaca Firman Tuhan untuk hidup sehari hari. Kali ini FJI akan membawakan renungan singkat dengan tema Kasih Tidak Ingkar Janji Firman Tuhan diambil dari Yohanes 13 31-35. Tema renungan singkat tentang kehidupan sehari hari kita saat ini adalah kasih tidak ingkar janji. Untuk memahami tema ini, adalah baik jika kita melihat tentang teks sebelumnya Di mana salah satu murid yang bernama Yudas pada akhirnya meninggalkan Yesus bahkan berkhianat kepadanya. Apakah Yudas tidak mencintai Yesus? Dia sangat mencintai Yesus, bahkan memiliki harapan besar pada sosok Yesus. Dia memimpikan Yesus menjadi pemimpin mereka, Sang Mesias yang akan membawa kemenangan pada orang Yahudi dari penindasan Romawi. Namun cintanya yang besar, menyeretnya pada obsesi yang salah yang justru membuat Yesus menderita. Dia membiarkan Yesus sendirian ditangkap dan mati dengan cara mengenaskan. Dia meninggalkan Yesus dan meninggalkan komunitasnya, sahabatsahabatnya, teman-temannya. Sering muncul pertanyaan tentang patokan kasih itu. Ada patokannya, apa kriterianya, apa ukurannya dalam menjalankan kasih. Dalam kalimat ini nyata dikatakan yaitu supaya kamu saling mengasihi sama seperti Aku mengasihi kamu, maka demikianlah kamu harus saling mengasihi. Jadi yang jadi patokan adalah kasih Yesus. Bagaimana hidup kita tatkala bercermin pada kasih Yesus? Dengan jumawa dan percaya diri kita seringkali bicara tentang kasih dan membela diri kita dengan alasan itu karena kasih. Mari kita lihat apakah kasih kita bisa konsisten? Tidak berubah meskipun orang lain berubah sikap dan perkataan. Marilah kita belajar menjadi murid Yesus mengasihi satu dengan yang lain. Kasih yang tidak mengingkari makna kasih itu sendiri. Artinya menjalankan kasih dengan setia, dengan konsisten, rendah hati dan kerelaan berkorban. Sumber renungan Warta Jemaat GKJ Samironobaru Hidup Sungguh-Sungguh Dalam Tuhan Saat pertama kali saya mengenal Tuhan Yesus, di dalam hati ini rasanya terus berkobar dan ingin selalu berkenan kepada-Nya. Sehingga, saya selalu berusaha untuk menjaga sikap, perilaku dan tutur kata agar bisa menyenangkan hati Tuhan. Karena kondisi hidup ini yang selalu naik turun, terkadang saya juga merasa jauh namun di dalam hati tetap bersungguh-sungguh melakukan sesuatu di dalam Tuhan. Oleh karena saya selalu belajar terus-menerus untuk meningkatkan kesungguhan untuk selalu melakukan setiap Firman Tuhan. Rasul Paulus mengatakan bahwa hidup sunguh-sungguh kepada Allah bukanlah pilihan, melainkan hal yang harus dan wajib dilakukan bagi setiap orang percaya. Hal itu sangat ditekankan Paulus kepada jemaat di Tesalonika waktu itu. Jemaat di Tesalonika yang sudah mempelajari pengajaran tentang kehidupan yang berkenan maka Paulus kembali mengingatkan kepada mereka untuk lebih bersungguh-sungguh lagi dalam melakukan kehendak-Nya. Hal ini memang sangat penting untuk ditekankan kpada kehidupan kita karena adakalanya niat kita untuk bersungguh-sungguh kendur atau melemah ketika sedang ingin beribadah kepada Tuhan. Salah satu yang bisa menjadi penyebab adalah hati yang tawar karena apa yang kita inginkan melalui doa tidak segera dikabulkan. Kondisi seperti ini memang harus kita waspadai agar kehidupan kita senantiasa berkenan dan selalu seturut dengan kehedak Allah. Sebagai seorang Kristen, tidak ada hal yang lebih penting daripada hidup kita bisa berkenan bagi Tuhan. Tentu agar kita bisa menuju kesana jalannya tidak bisa dilakukan begitu mudah. Kita harus benar-benar niat dan sungguh-sungguh agar hidup kita berkenan bagi Tuhan. Doa hari ini Kami mengucap syukur Tuhan atas segala kasih dan penyertaan yang Engkau berikan di dalam kehidupan kami. Bapa, terimakasih atas kasih yang sampai saat ini tak henti-hentinya kami rasakan. Bersyukur ya kita memiliki Tuhan yang penuh dengan kasih. Walaupun terkadang kita tidak sepenuhnya sadar dan mengerti bentuk kasih yang Tuhan berikan pada kita. Kerap kali jawaban Tuhan atas doa permohonan kita ternyata tidak sesuai keinginan, mungkin beberapa kami akan menggerutu. Namun, aku tau bahwa pasti Tuhan tidak abai. Tuhan selalu punya rencana yang jauh lebih baik dari apa yang diri kita anggap baik. Karena Kau lebih mengenal kita daripada diri kita sendiri. Kami percaya, bahwa kasihmu tidak akan ingkar janji untuk kami. Sukacita dan kedamaian pasti selalu ada untuk kehidupan kami. Amin. Akhir kata Jadi itulah renungan singkat tentang kehidupan sehari hari yang bisa FJI bagikan. Bagi kamu yang sudah berkeluarga juga bisa membaca Renungan Untuk Suami Yang Menyakiti Istri sebagai perenungan para suami jika sering menyakiti istrinya. Kiranya semua renungan yang FJI bagikan dapat menjadi berkat bagi kamu. Terimakasih, Tuhan Memberkati! Makadari itu, segeralah rangkai kata mutiara yang menggambarkan rasa kecewa sama suami. Bila kesulitan merangkainya, tenang saja. Di bawah ini telah kami paparkan beberapa contohnya. 1. Tak Bahagia. Bukan karena kurangnya cinta, melainkan kurangnya persahabatan yang membuat pernikahan tak bahagia. Friedrich Nietzche.
Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto ShutterstockIslam telah menjadikan pernikahan sebagai wadah untuk menyalurkan kasih dan sayang sejoli. Hal utama yang perlu diperhatikan kedua mempelai adalah membangun hubungan yang sesuai dengan kaidah Islam untuk menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Seorang suami diwajibkan untuk menafkahi istrinya, baik secara lahir maupun batin. Tidak diperkenankan baginya untuk menyakiti hati istri dengan alasan apapun. Sebab, yang demikian adalah hal yang dilarang dan dibenci oleh Allah Swt. Karena itu, diperlukan adanya renungan untuk suami yang menyakiti istri agar sikapnya tidak semakin melewati batasan. Seperti apa renungan tersebut? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan untuk Suami yang Menyakiti IstriUntuk bisa merenungi kesalahan, seorang suami hendaknya mengetahui kedudukannya terlebih dahulu. Ia merupakan kepala rumah tangga yang bertugas mengayomi anggota keluarganya. Haram baginya berbuat dosa dengan memperlakukan istri pasangan bertengkar. Foto ShutterstockIslam telah memerintahkan seorang suami untuk menggauli istrinya dengan baik. Allah Swt berfirman dalam surat an-Nisa ayat 19 yang artinya“Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, maka bersabarlah karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.”Ayat di atas menunjukkan bahwa tugas dan kewajiban seorang suami adalah menggauli istrinya dengan sebaik-baiknya pergaulan. Hal ini ditunjukkan oleh Rasulullah SAW melalui sikap-sikapnya. Tak ada satu pun istri Nabi yang protes terhadap perlakuan beliau. Sikap adilnya mampu membuat seluruh istri Nabi merasa nyaman dan tidak mengalami diskriminasi. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda"Sebaik-baik kalian adalah yang berbuat baik kepada keluarganya. Sedangkan aku adalah orang yang paling berbuat baik pada keluargaku." HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ad Darimi, dan Ibnu HibbanMengutip buku Baiti Jannati oleh Bizania Mumtaz, untuk memperlakukan istri dengan baik, seseorang harus memiliki cinta. Karena sejatinya, wanita adalah makhluk yang lembut dan mulia. Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto ShutterstockSelain itu, seorang suami hendaknya memberikan hak istri tanpa menangguhkannya. Mengutip buku Fikih Islam Wa Adillatuhu oleh Wahbah Az-zuhaili, dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW bersabda "Penangguhan orang yang kaya adalah suatu tindakan kezaliman.”Islam melarang seorang suami untuk bertindak zalim dan menyakiti hati istrinya. Jika hal ini terjadi, kondisi rumah tidak akan pernah Sayyidah Aisyah pernah mendengar dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda "Sesungguhnya di antara kesempurnaan keimanan orang mukmin adalah mereka yang lebih bersikap kasih sayang berlaku lemah lembut terhadap istrinya." HR. Imam At TirmidziApa itu sakinah, mawaddah, warahmah?Apa hukum suami yang menyakiti istrinya?Apa hukum istri yang menyakiti suaminya?
KenapaIstri Saya Jelek?!? Jawaban Pria Ini Bikin Semua Suami Langsung Menunduk Malu..WanitaKamu menikah dengan orang yang tepat atau tidaSebagai istri, kita juga dituntut untuk mengasihi dan menghormati suami kita. Hal ini adalah perintah Allah yang tercantum dalam Alkitab"Sebab itu hendaklah perempuan merendahkan diri kepada suaminya, seperti kepada Tuhan." Efesus 522Ketika kita memarahi suami kita, kita tidak hanya merusak hubungan kita dengan dia, tetapi juga mengabaikan perintah Allah dan membiarkan keegoisan dan kemarahan kita mengendalikan tindakan kita. Kita juga mungkin merusak kepercayaan dan rasa aman yang dimiliki suami kita."Setiap orang harus cepat untuk mendengar, lambat untuk berbicara, lambat untuk marah, sebab kemarahan manusia tidak mengerjakan kebenaran Allah." Yakobus 119-20Kita harus selalu mengingat bahwa suami kita adalah anugerah dari Tuhan, dan kita harus memperlakukan dia dengan kasih sayang dan penghormatan yang sama seperti yang Tuhan berikan kepada kita. Kita harus selalu berusaha untuk memahami perasaan dan kebutuhan suami kita, serta memberikan dukungan dan perhatian yang dibutuhkan."Tetapi kamu, istri-istri, tunduklah kepada suamimu sebagai kepada Tuhan. Sebab suami adalah kepala isterinya, sama seperti Kristus juga kepala jemaat, yaitu Dia sebagai Juruselamat dari tubuh jemaat." Efesus 522-23Kita juga harus selalu memohon bimbingan dan kekuatan dari Tuhan dalam memenuhi peran sebagai istri yang baik dan mengasihi suami kita. Kita harus selalu mempercayakan hidup kita dan hubungan kita dengan pasangan kepada kita selalu mengasihi dan menghormati suami kita dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan dan kepribadiannya, serta mempercayakan hidup kita kepada Tuhan dalam menjaga hubungan kita dengan pasangan kita. Jangan biarkan kemarahan dan keegoisan mengendalikan tindakan kita, tetapi biarkan kasih dan penghormatan yang ada dalam Kristus memimpin kita.
So pikir baik-baik jika ingin mempertahankan rumah tangga dengan suami yang suka menyakiti fisik. Jika memang ingin bertahan, pastikan suami tidak akan melakukan tindak kekerasan. Jika perlu, mintalah suami untuk berjanji tidak akan melakukannya lagi. Baca juga: Tips Menghadapi Suami yang Pemarah; Jika Suami Berkata Kasar Kepada Istri“Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya” Efesus 5 24 – 25 Adanya persoalan hidup yang berbagai ragam sebenarnya adalah jamak karena itu adalah bagian hidup manusia di dunia. Walaupun demikian, persoalan yang kecil bisa menjadi besar, dan persoalan yang bagaimana pun bisa menghancurkan rumah tangga jika tidak segera diatasi. Apalagi, pada saat ini keadaan dunia agaknya menjadi kacau dengan adanya pandemi COVID-19. Dengan demikian, perkawinan akan mudah hancur jika tidak ada ikatan yang kuat antara suami dan istri dan komunikasi yang baik dan jujur di antara keduanya. Di zaman modern ini banyak kaum wanita yang memandang bahwa ayat diatas sudah ketinggalan zaman. Bagi sebagian, keharusan untuk tunduk itu dianggap sebagai penyebab kekacauan rumah tangga. Pada pihak yang lain, ada yang berpendapat bahwa kekacauan rumah tangga terjadi karena istri yang selalu tunduk sehingga suami bebas untuk berbuat semaunya. Walaupun demikian, kata “tunduk” muncul dalam Alkitab tidak hanya di kitab Efesus, tetapi juga di kitab Kolose dan Petrus. Dan mengapa “tunduk” merupakan perintah kepada istri, sedang “kasih” ditujukan kepada suami? Hubungan antara suami dan istri dalam Alkitab ternyata dipakai untuk melambangkan hubungan antara jemaat dan Kristus. Seperti indahnya hubungan antara jemaat dengan Kristus, begitu juga hubungan antara istri dan suami bisa menjadi indah dan langgeng jika mereka menyadari fungsi masing-masing. Seorang suami mempunyai kewajiban untuk melindungi dan mengasihi istrinya seperti Kristus sudah lebih dulu mengurbankan diriNya untuk jemaatNya. Seorang istri yang merasakan besarnya kasih dan dedikasi sang suami akan bisa dengan sungguh hati menghormati dia. Hal ini mirip dengan jemaat yang mengasihi Kristus karena Ia lebih dulu berkurban. Seorang istri dengan senang hati mau memberikan kesempatan kepada sang suami untuk memimpin rumah-tangga jika sang suami mau melakukan tugasnya. Ini seperti jemaat yang menurut kepada pimpinan Kristus. Pada kenyataannya, banyak suami yang tidak sadar bahwa ia harus bisa mencontoh Kristus yang mau berkurban untuk jemaatNya. Mereka lupa bahwa jika mereka mau menjadi pemimpin, itu bukanlah berarti menjadi majikan. Seorang suami yang baik akan mengasihi istrinya sama seperti tubuhnya sendiri, sama seperti Kristus yang mengasihi jemaat. Pada pihak yang lain, ada juga istri yang selalu ingin untuk ikut berfungsi sebagai pemimpin dalam rumah tangga dan bahkan memandang rendah kemampuan sang suami. Hubungan suami istri menurut Alkitab bukanlah seperti apa yang diajarkan oleh dunia. Mereka yang sering menuntut haknya akan mudah jatuh ke dalam pertikaian. Jika suami hanya menuntut ketaatan istri dan istri hanya menuntut kesabaran dan kasih sayang suami, hidup rumah tangga hanya berisi hal tuntut-menuntut. Sebaliknya, hidup suami istri menurut Alkitab adalah berdasarkan kewajiban. Apa yang akan terjadi pada bulan-bulan mendatang tidak ada seorang pun yang tahu. Keadaan ekonomi pada banyak negara sudah mulai goncang dan dengan itu keutuhan banyak rumah tangga ikut terancam. Dalam hal ini, baik suami maupun istri harus ingat akan kewajiban mereka, dan berlomba-lomba untuk lebih dulu berbuat baik bagi yang lain. Baik suami maupun istri harus sadar bahwa setiap orang mempunyai fungsi tersendiri. Dalam hidup berumah tangga kekuatan akan datang dari kasih dan kemurahan hati pasangan hidup kita. Inilah kunci kesuksesan dan kebahagiaan rumah tangga!
.